SIMALUNGUN - PTPN IV melaksanakan proses peremajaan tanaman kelapa sawit berkelanjutan, dimulai dari pengolahan tanah, penumbangan pohon dan diakhiri dengan penanaman bibit di sejumlah unit perkebunannya.
Informasi diperoleh, terkait pengolahan tanah dan bibit kelapa sawit yang ditanam tidak memenuhi kriteria serta dilaksanakan tidak mengacu pada syarat kerangka acuan kerja.
Menurut nara sumber, hal itu ditemukan di lokasi Afdeling 1 dan Afdeling 2, Perkebunan Laras, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Jumat (18/11/2022) sekira pukul 11.00 WIB.
"Lebih dari dua bulan selesai penanaman bibitnya di areal ini, bang. Pertumbuhan tanaman lamban dan hal ini dikarenakan kondisi bibit tidak sesuai umurnya, " kata nara sumber saat ditemui.
Nara sumber lebih lanjut menuturkan, lamban pertumbuhan tanaman kelapa sawit di PTPN IV Kebun Laras dan diperkirakan bibit kelapa sawit belum berumur 10 bulan yang ditanam di lokasi Afdeling 1 dan Afdeling 2.
"Pengolahan tanah dikerjakan asal-asalan, tumbuhan rumput lebih subur dibanding bibit kelepa sawitnya, sedangkan tanaman mukuna dianggap tidak ada dikerjakan, " ujar nara sumber.
Baca juga:
Ini Keberhasilan Polri Ungkap Kasus Narkoba
|
Sementara, Wakil Sekretaris LSM-PAB Kabupaten Simalungun A Sinaga menyampaikan tanggapannya tentang minimnya pengawasan Manajemen Unit Kebun Laras terhadap pihak rekanan atau menurut nara sumber, hanya formalitas.
"Tidak dilakukan sisipan dan bagaimana mungkin ke depannya program tanaman kelapa sawit berkelanjutan di areal Kebun Laras ini, mampu berproduksi 25 ton/hektar, " ungkap A Sinaga.
Kemudian, A Sinaga menambahkan, sebelum penanaman bibit kelapa sawit, lazimnya tanaman mukuna lebih dulu ditanam dan terhadap tanaman kelapa sawit yang telah mati, tidak dilakukan penyisipan di areal itu.
"Anggaran biaya pemeliharaan dan perawatan tanaman kelapa sawit telah dikucurkan perusahaan hingga masa pertumbuhan tanaman kelapa sawit itu berusia 3 tahunan, " pungkas A Sinaga.
Terpisah, Plt Manajer PTPN IV Unit Kebun Laras Suko Wahyudi dikonfirmasi dan dimintai tanggapannya terkait kondisi tanaman ulang di lokasi Afdeling 1 dan 2, melalui sambungan pesan aplikasi whatsapp.
Namun, terkait penyampaian konfirmasi awak media ini, kepada Plt. Manajer Unit Kebun Laras melalui pesan selular, hingga rilis berita ini dilansir ke publik belum bersedia menanggapi.