SIMALUNGUN - Belakangan ini kalangan masyarakat menyoroti dan menuding sikap Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan, terkesan apatis serta meremehkan sistem pelayanan keselamatan dan kenyamanan bagi para pegawai, pasien, termasuk aset yang dimiliki.
Informasi terkait kondisi keselamatan dan kenyamanan dinilai meresahkan masyarakat saat berada di RSUD Perdagangan, tepatnya di Jalan Radjamin Purba, Kelurahan Perdagangan III, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Kamis (04/04/2024) sekira pukul 11.30 WIB.
Salah seorang warga setempat mengatakan, sudah tidak terbilang jumlah warga saat berkunjung mengalami kesialan dan menderita kerugian akibat kehilangan kendaraannya dari lokasi parkir di RSUD Perdagangan.
Baca juga:
Kemerdekaan, Jangan Lepas dari Genggamanmu!
|
"Kami tidak mengerti dan capek berpikir, kenapa? Pemerintah Kabupaten Simalungun atau dalam hal ini pihak RSUD Perdagangan ini mengabaikan SOP keselamatan dan keamanan Rumah Sakit, " ungkap pria bermarga Sinaga.
Kemudian, nara sumber menambahkan, pada umumnya petugas medis yang bertugas adalah berjenis kelamin wanita dan terkait pasien rawat inap, tentu menjadi prioritas dalam hal keamanannya saat di RSUD.
"Situasi di RSUD Perdagangan semenjak diresmikan, kemudian beroperasional hingga saat ini tidak memiliki Standar Operasional Prosedur. Kok bisa RSUD Perdagangan tidak dilengkapi sistem keamanan dan personel sekuriti tidak pernah ada, " pungkas Sinaga.
Sementara, dr Lidya Saragih selaku Direktur RSUD Perdagangan serta KTU RSUD Perdagangan bermarga Simanjuntak dimintai tanggapan perihal penerapan sistem keselamatan dan keamanan RSUD yang saat ini jadi sorotan publik.
Baca juga:
Cerita Rakyat Kecil di Balik Covid 19
|
Namun, penyampaian awak media ini kepada ke dua pemangku jabatan di RSUD Perdagangan melalui pesan percakapan selularnya, terkesan enggan menyampaikan tanggapan hingga rilis berita ini dilansir kepada publik.