SIMALUNGUN - Baru-baru ini, kalangan warga dihebohkan adanya genangan limbah cair merupakan sisa hasil olahan tandan buah segar kelapa sawit di aliran Sungai Bah Tongguran, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun.
Informasi ini diungkapkan, warga kepada awak media ini soal kebocoran Installasi Pengolahan Air Limbah milik PTPN IV Regional I PKS Sei Mangkei saat ditemui di seputaran Kota Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Minggu (04/08/2024), sekira pukul 15.00 WIB.
Baca juga:
Poempida: IDCTA Promosikan Dekarbonisasi
|
"Genangan cairan limbah PKS Sei Mangkei itu berbuih dan warnanya coklat tua, terlihat di aliran Sungai Bah Tongguran itu pasca turunnya hujan deras seminggu yang lalu, " ungkap pria bermarga Damanik itu.
Kemudian, warga berkeluh kesah lantaran limbah cair yang mengalir di Sungai Bah Tongguran ini merusak lingkungan dan ekosistem. Selain itu, warga tak lagi dapat memanfaatkan air sungai yang telah tercemar.
"Sekarang ini warga tidak dapat lagi menemukan ikan khas yang hidup di aliran sungai. Ekosistem Ikan tawar yang ada tidak berkembang lagi dan telur ikan dipastikan rusak akibat cairan limbah, " tandasnya.
Di sisi lain, sejumlah warga menyampaikan, protesnya kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun yang tidak mau peduli atas keluhan terhadap kerusakan lingkungan hidup di seputaran Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei.
"Masa depan anak cucu kita takkan dapat menikmati hidup akibat kerusakan lingkungan seperti ini dibiarkan tanpa pencegahan, penanggulangan dan penindakan, " pungkas Damanik.
Terpisah, Hendra selaku Manajer PKS Sei Mangkei dikonfirmasi melalui pesan singkat selularmya terkesan enggan merespon dan menanggapi soal aliran limbah cair hasil olahan TBS kelapa sawit di Sungai Bah Tongguran hingga berita ini dilansir ke publik.